Dalam beberapa tahun terakhir, industri penerbangan global telah melihat kemunculan pemain baru yang cukup signifikan. China, sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia, berambisi untuk mendominasi pasar pesawat terbang, yang selama ini didominasi oleh dua raksasa: Boeing dan Airbus. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan meningkatnya permintaan akan transportasi udara, pemerintah China dan perusahaan-perusahaan penerbangan di negara tersebut telah merancang strategi untuk menggusur dua pemain dominan dalam industri ini. Artikel ini akan membahas taktik yang digunakan oleh China untuk mewujudkan ambisi tersebut, mulai dari pengembangan teknologi, kolaborasi internasional, hingga kebijakan pemerintah yang mendukung.

1. Pengembangan Teknologi Pesawat Dalam Negeri

China telah berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan teknologi pesawat terbang. Salah satu langkah awal yang signifikan adalah pengembangan pesawat jet komersial dalam negeri, yang dikenal dengan nama COMAC C919. Pesawat ini dirancang untuk bersaing langsung dengan Boeing 737 dan Airbus A320. Pemerintah China tidak hanya mengucurkan dana, tetapi juga mengarahkan kebijakan industri untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi.

Sejak dimulainya proyek C919, COMAC, perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan pesawat ini, telah bekerja sama dengan berbagai penyedia komponen terkemuka di dunia. Misalnya, mereka menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan seperti GE Aviation untuk mesin pesawat dan Honeywell untuk sistem avionik. Dengan cara ini, China tidak hanya mengembangkan pesawat, tetapi juga memperoleh pengetahuan dan teknologi dari perusahaan-perusahaan yang sudah berpengalaman.

China juga berfokus pada pengembangan teknologi komposit dan sistem avionik canggih. Komposit, yang lebih ringan dan lebih kuat dibandingkan bahan tradisional, merupakan elemen kunci dalam desain pesawat modern. Pengembangan teknologi ini memungkinkan pesawat buatan China untuk memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan biaya operasional yang lebih rendah.

Tidak hanya itu, China juga memanfaatkan data besar (big data) dan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan dan pemeliharaan pesawat. Dengan menggunakan teknologi ini, mereka dapat meningkatkan efisiensi dalam desain dan pengujian pesawat, serta mengoptimalkan operasi penerbangan. Dengan semua investasi dan penelitian ini, China berupaya untuk tidak hanya mengikuti, tetapi juga melampaui teknologi yang ada di pasar saat ini.

2. Kebijakan Pemerintah dan Dukungan Regulasi

Dukungan pemerintah merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya China untuk menggusur Boeing dan Airbus. Pemerintah China telah menetapkan kebijakan yang mengutamakan pengembangan industri penerbangan dalam negeri sebagai salah satu prioritas nasional. Kebijakan ini tidak hanya mencakup dukungan finansial, tetapi juga regulasi yang memudahkan pengembangan dan produksi pesawat.

Salah satu contoh konkret adalah program “Made in China 2025”, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan industri dalam negeri di berbagai sektor, termasuk penerbangan. Dalam program ini, pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan, serta produksi pesawat terbang. Insentif ini mencakup subsidi, pembebasan pajak, dan akses yang lebih mudah ke pembiayaan.

Selain dukungan finansial, regulasi yang lebih fleksibel juga diperkenalkan untuk mempercepat proses sertifikasi pesawat. Proses sertifikasi yang rumit sering kali menjadi hambatan bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar. Dengan menyederhanakan proses ini, pemerintah China berharap dapat mempercepat pengeluaran pesawat baru ke pasar, sehingga dapat bersaing lebih cepat dengan Boeing dan Airbus.

Pemerintah China juga aktif dalam mempromosikan produk dalam negeri kepada maskapai penerbangan domestik. Dengan menawarkan paket pembelian yang menarik dan dukungan purna jual yang komprehensif, pemerintah berusaha membangun kepercayaan terhadap produk-produk buatan dalam negeri. Selain itu, mereka juga berupaya untuk memperluas pasar ke negara-negara berkembang yang membutuhkan armada penerbangan baru.

3. Kolaborasi Internasional dan Ekspansi Pasar

Untuk memperkuat posisinya di pasar global, China tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi dalam negeri, tetapi juga menjalin kolaborasi internasional. Salah satu strategi utama yang digunakan adalah melakukan kerjasama dengan negara-negara lain dalam proyek-proyek penerbangan. Misalnya, China telah menjalin kerjasama dengan Rusia dalam pengembangan pesawat penumpang CR929, yang dirancang untuk bersaing dengan Boeing 787 dan Airbus A350.

Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis China, tetapi juga membuka akses ke pasar internasional yang lebih luas. Dengan terlibat dalam proyek kolaboratif, China dapat memanfaatkan keahlian dan teknologi dari negara lain, serta membangun reputasi sebagai pemain utama dalam industri penerbangan global.

Selain itu, China juga aktif dalam mengeksplorasi pasar-pasar baru, terutama di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Dengan meningkatkan kerja sama ekonomi dan investasi di negara-negara tersebut, China berusaha untuk memperluas pangsa pasar pesawat terbangnya. Banyak negara berkembang yang saat ini membutuhkan armada penerbangan baru, dan China berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menawarkan solusi yang lebih terjangkau dibandingkan Boeing dan Airbus.

Keberhasilan China dalam memenangkan kontrak penjualan pesawat kepada maskapai-maskapai di negara berkembang menjadi salah satu indikasi bahwa mereka semakin dekat dalam menciptakan alternatif yang kompetitif terhadap produk-produk dari perusahaan Amerika dan Eropa.

4. Tantangan dan Masa Depan Industri Penerbangan China

Meskipun China memiliki banyak keunggulan dalam upaya menggusur Boeing dan Airbus, mereka juga menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satu tantangan terbesar adalah reputasi. Boeing dan Airbus telah lama menjadi pemimpin pasar dengan rekam jejak yang terbukti dan reputasi yang kuat dalam hal keselamatan dan keandalan. China perlu berusaha keras untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap pesawat-pesawat buatan mereka.

Selain itu, persaingan di industri penerbangan semakin ketat, tidak hanya dari Boeing dan Airbus, tetapi juga dari perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan di berbagai negara. Dengan munculnya pemain-pemain baru ini, pasar pesawat terbang semakin terfragmentasi, dan konsumen memiliki lebih banyak pilihan, yang bisa menjadi tantangan bagi China untuk mendapatkan pangsa pasar yang signifikan.

Regulasi internasional juga menjadi tantangan tersendiri. Meski China telah bekerja untuk memperbaiki standar dan prosedur dalam produksi pesawat, regulasi dari negara-negara lain sering kali menjadi penghalang bagi pesawat China untuk mendapatkan sertifikasi dan izin terbang di pasar internasional. Oleh karena itu, China perlu meningkatkan komitmennya terhadap standar internasional dan memastikan bahwa produknya memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan.

Namun, masa depan industri penerbangan China tetap cerah. Dengan dukungan pemerintah yang kuat, investasi dalam teknologi, dan ekspansi pasar yang agresif. China memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain utama di industri penerbangan global. Jika taktik ini berhasil, bukan tidak mungkin kita akan menyaksikan pergeseran kekuatan dalam industri penerbangan, dengan China sebagai salah satu pemimpin baru.

FAQ

1. Apa yang menjadi strategi utama China dalam menggusur Boeing dan Airbus?

China mengandalkan pengembangan teknologi dalam negeri, kebijakan pemerintah yang mendukung. Kolaborasi internasional, dan ekspansi pasar sebagai strategi utama untuk menggusur Boeing dan Airbus.

2. Apa yang dimaksud dengan COMAC C919?

COMAC C919 adalah pesawat jet komersial yang dikembangkan oleh China untuk bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus A320. Pesawat ini adalah bagian dari upaya China untuk menciptakan pesawat terbang yang kompetitif di pasar global.

3. Bagaimana dukungan pemerintah China terhadap industri penerbangan?

Pemerintah China memberikan berbagai dukungan, termasuk insentif finansial, regulasi yang lebih fleksibel. Dan promosi produk dalam negeri kepada maskapai penerbangan, untuk mendorong pertumbuhan industri penerbangan.

4. Apa tantangan yang dihadapi China dalam industri penerbangan?

Tantangan yang dihadapi China termasuk membangun reputasi, persaingan yang semakin ketat di pasar. Dan regulasi internasional yang menjadi penghalang untuk mendapatkan sertifikasi di negara-negara lain.